WASHINGTON (AFP) – Para diplomat top Amerika Serikat dan Rusia berbicara pada Jumat (29 Juli) untuk pertama kalinya sejak perang Ukraina, dengan Menteri Luar Negeri Antony Blinken menggambarkan pertukaran “jujur” ketika ia mendorong untuk membebaskan dua orang Amerika.
Blinken memulai panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, yang telah dia jauhi sejak beberapa minggu lalu, ketika dia menekan Rusia untuk menerima tawaran untuk membebaskan tahanan.
“Kami melakukan percakapan yang jujur dan langsung. Saya menekan Kremlin untuk menerima proposal substansial yang kami ajukan tentang pembebasan Paul Whelan dan Brittney Griner,” kata Blinken kepada wartawan.
Presiden Joe Biden telah menghadapi tekanan publik yang meningkat untuk menemukan jalan pulang bagi Griner, seorang bintang bola basket yang dipenjara karena pengangkutan minyak ganja, dan Whelan, mantan Marinir yang dipenjara atas tuduhan spionase yang dia bantah.
Blinken menolak untuk menggambarkan reaksi Lavrov, dengan mengatakan, “Saya tidak bisa memberi Anda penilaian apakah saya pikir segala sesuatunya lebih atau kurang mungkin.” “Tetapi penting bahwa dia mendengar langsung dari saya tentang itu,” kata Blinken.
Kementerian luar negeri Rusia, dalam sebuah pernyataan tentang panggilan itu, mengatakan bahwa hubungan antara kedua negara “sangat membutuhkan normalisasi.”
“Adapun pertukaran potensial tahanan Rusia dan Amerika, pihak Rusia bersikeras bahwa kita kembali ke rezim dialog profesional, bebas dari spekulasi media, dalam kerangka diplomasi rahasia,” katanya.
Lavrov juga mengecam militer AS dan NATO atas pasokan senjata miliaran dolar mereka ke Ukraina, dengan mengatakan itu “hanya memperpanjang penderitaan rezim Kyiv, memperpanjang konflik dan korbannya.” kata kementerian luar negeri.
Proposal AS, yang dikirim diam-diam ke Rusia beberapa minggu sebelumnya, dilaporkan termasuk menukar dua orang Amerika dengan penyelundup senjata Rusia yang dihukum Viktor Bout dan akan mengikuti pertukaran tahanan serupa pada bulan April.
Blinken mengatakan dia juga menekan Lavrov agar Rusia menghormati proposal yang ditengahi Turki untuk mengirim biji-bijian keluar dari Ukraina dan pada rencana yang diklaim oleh Moskow untuk mencaplok bagian-bagian tambahan Ukraina yang disita oleh pasukan Rusia.
Blinken mengatakan dia memberi tahu Lavrov bahwa dunia tidak akan mengakui aneksasi.
“Sangat penting bahwa Rusia mendengar langsung dari kami bahwa itu tidak akan diterima – dan tidak hanya tidak akan diterima, itu akan mengakibatkan biaya signifikan tambahan yang dikenakan pada Rusia jika ditindaklanjuti,” kata Blinken.