MOGADISHU (Reuters) – Sebuah serangan pesawat tak berawak AS yang diduga menewaskan sedikitnya dua gerilyawan Islam Al-Shabaab yang mengendarai mobil di selatan ibukota Somalia, Mogadishu, kata penduduk, Senin.
Ibrahim Ali, yang diyakini sebagai ahli bahan peledak utama Al-Shabaab, termasuk di antara yang tewas, kata seorang pejabat AS, berbicara kepada Reuters dengan syarat anonim, tanpa menawarkan rincian tentang bagaimana Amerika Serikat melakukan serangan itu.
Al-Shabaab mengaku bertanggung jawab atas serangan September di pusat perbelanjaan Westgate di Nairobi yang menewaskan sedikitnya 67 orang.
Saksi mata serangan hari Senin mengatakan pesawat tak berawak itu menembakkan rudal ke mobil di pinggiran kota Jilib di wilayah Jubba Tengah, sekitar 120 km utara pelabuhan Kismayu di selatan negara itu.
“Sore ini, saya mendengar tabrakan besar dan melihat sebuah pesawat tak berawak menghilang jauh ke langit, setidaknya dua militan tewas,” kata Hassan Nur, seorang warga di daerah tersebut.
“Saya menyaksikan sebuah mobil Suzuki terbakar, banyak pria al Shabaab datang ke tempat kejadian. Saya bisa melihat mereka membawa sisa-sisa dua mayat.
Itu adalah rudal berat yang dijatuhkan drone. Banyak mobil melaju di depan saya tetapi drone menargetkan Suzuki ini,” tambahnya.
Warga lain di tempat kejadian juga mengatakan mereka telah melihat pemogokan. Para pejabat Somalia dan polisi tidak segera dapat berkomentar, terutama karena pemberontak menguasai daerah yang luas di sekitar tempat pesawat tak berawak itu menyerang.
Pejabat Al-Shabaab menolak berkomentar.
Al-Shabaab diusir dari Mogadishu pada akhir 2011 dan berjuang untuk mempertahankan wilayah di tempat lain dalam menghadapi serangan oleh pasukan Kenya, Ethiopia dan Uni Afrika yang berusaha mencegah militansi Islam menyebar dari Somalia.
Namun, negara-negara Barat khawatir bahwa Somalia akan tenggelam kembali ke dalam kekacauan dan menyediakan landasan peluncuran bagi militansi Islam meskipun pemulihan rapuh setelah dua dekade perang.
Al-Shabaab, yang berafiliasi dengan Al-Qaeda, mengatakan pada Januari 2011 bahwa sebuah rudal yang diluncurkan dari pesawat tak berawak telah menewaskan Bilal el Berjawi, seorang pejuang al Shabaab Lebanon yang memegang paspor Inggris.
Rudal lain menewaskan empat militan asing di selatan ibukota Somalia, Mogadishu, pada Februari 2012.