Saya berterima kasih kepada penulis Forum Wong Shi Hui untuk berbagi pengalaman donor darahnya (Taklukkan ketakutan dan bantu selamatkan nyawa dengan menyumbangkan darah, 22 Juli).
Kami memuji dia karena menaklukkan rasa takutnya memberi darah dan menjadi donor reguler untuk menyelamatkan nyawa.
Banyak yang masih memiliki kesalahpahaman dan ketakutan tentang donor darah. Anestesi lokal diterapkan untuk memastikan bahwa prosesnya tidak menimbulkan rasa sakit dan senyaman mungkin. Donor hanya akan merasakan tusukan kecil di lengan. Kami telah membahas hal ini dan kesalahpahaman umum lainnya di situs mikro Palang Merah Singapura (https://giveblood.sg/mythbuster-faqs/) dan situs web Otoritas Ilmu Kesehatan (https://www.hsa.gov.sg/blood-donation/misconceptions).
Dengan setiap donasi, Wong dapat menyelamatkan hingga tiga pasien. Namun, dia hanyalah satu dari 1,7 persen populasi penduduk Singapura yang menyumbangkan darah. Dari jumlah tersebut, hanya 42 persen adalah donor reguler yang menyumbang setidaknya dua kali setahun.
Kami mendorong para donatur untuk mengambil satu langkah lagi dan berbagi pengalaman positif mereka dengan keluarga dan teman-teman mereka. Percakapan penting ini akan mendorong lebih banyak orang untuk menyumbangkan darah secara teratur, atau menjadi advokat atau sukarelawan di bank darah.
Donor darah bukan hanya cara memberi kembali kepada masyarakat. Ini juga memperkuat ketahanan kita sebagai bangsa.
Kami ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengucapkan terima kasih kepada para donor yang melangkah maju selama tiga minggu terakhir. Tindakan solidaritas yang luar biasa inilah yang membuat kami bangga menjadi orang Singapura. Mari kita ikuti semangat ini dan jadikan donor darah sebagai cara hidup.
Prakash Menon
Direktur Program Donor Darah
Palang Merah Singapura